Kandungan Gizi Ikan bandeng Bakar (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae (bersama enam genus tambahan yang dilaporkan pernah ada namun sudah punah)[1]. Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish)
Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
Ikan muda disebut nener (IPA : nənər ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25–30 cm) bandeng dijual dalam keadaan segar atau sudah dibekukan. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.
Pemanfaatan
Bandeng bakar, salah satu cara pengolahan bandeng.
Bandeng disukai sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. Dari sisi harga, bandeng termasuk ikan kelas menengah ke atas. Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, hidangan bandeng menjadi bagian tradisi wajib bagi warga Tionghoa asli Jakarta dan sekitarnya[2]. Ada dua hal yang kurang disukai orang dari ikan bandeng yaitu: dagingnya ‘berduri’ dan kadang-kadang berbau ‘lumpur’/’tanah’.
Duri bandeng
Duri bandeng sebenarnya adalah tulang. Duri ini mengganggu kenikmatan dalam memakan dagingnya. Gangguan ini dapat diatasi dengan penggunaan panci bertekanan tinggi (presto atau autoklaf) dalam waktu tertentu, sehingga duri ini menjadi lunak dan dapat dihancurkan jika dikunyah.
Bandeng Bau lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dijumpai pada bandeng yang diambil dari tambak. Bandeng yang dipelihara di karamba jarang yang berbau lumpur. Penyebab bau lumpur pada bandeng adalah bakteri Cyanobacteria, terutama dari genus Oscillatoria, Symloca, dan Lyngbia, yang menghasilkan geosmin[3]. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual[3]. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu[3].
Kandungan Gizi Ikan bandeng Bakar merupakan olahan ikan bandeng yang dibuat dengan cara di bakar dengan menggunakan api bertekanan tinggi. Olahan ikan ini merupakan makanan . Popularitasnya yang menanjak karena rasa dan gizi yang tinggi membuat bandeng bakar banyak diproduksi di wilayah pesisir Jawa.
Cara memasak bandeng bakar ini membuat seluruh bagian ikan dapat dikonsumsi karena daging bandeng menjadi empuk dan tulangnya sudah di cabut. Hal ini, membuat semua kandungan gizi dalam bandeng dapat dikonsumsi lengkap tanpa ada yang terbuang karena mudah dicerna dan baik untuk segala usia.
“Kandungan gizi dalam bandeng ini luar biasa sebagai sumber protein yang sangat tinggi. Cara bandeng bakar ini melunakan tulang-tulang dan sisik yang banyak mengandung kalsium. Semuanya dapat dimakan kecuali isi perut dan insang yang sudah dibuang,” kata ahli gizi Instititut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ahmad Sulaeman dalam rangkaian Jelajah Gizi saat mengunjungi pusat pengolahan bandeng, beberapa waktu lalu.
bandeng bakar
Ahmad menjelaskan per 100 gram (gr) bandeng bakar memiliki kandungan protein sebesar 17,1 gr, sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein tubuh dalam sehari. Dalam sehari rata-rata tubuh membutuhkan sekitar 50 gr protein.
Dalam 100 gr, bandeng bakar juga memiliki lemak sebesar 20,3 gram. Ahmad memastikan kandungan lemak ini baik untuk tubuh karena bandeng presto juga memiliki turunan asam lemak omega 3 berupa ERA, EPA, dan DHA. Asam lemak ini terkenal dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Kandungan EPA dan DHA juga dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah sehingga mencegah serangan jantung koroner. Asam lemak ini juga bersifat hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Bagi ibu hamil, asam lemak ini baik untuk pertumbuhan sistem saraf, otak dan kecerdasan janin serta mencegah depresi.
“Asam lemak tidak jenuh ini baik untuk kecerdasan otak anak, mencegah depresi terutama bagi ibu hamil,” ujar Ahmad.
Selain itu, bandeng presto juga memiliki kandungan kalsium, fosfor, zat besi, retinol, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan karoten. Kandungan ini baik untuk kesehatan mata, kekebalan tubuh, tulang dan gigi.
ikan bandeng bakar dapur djanda di jamin manis dan tidak berbau lumpur karena kami membeli langsung dari tambak yang air nya selalu berganti karena wilayah tambak pakis jaya air dari laut mengalir langsung ke tambak ikan bandeng
dan ikan pun tidak terlalu lama di bekukan atau di freezer, karena ikan akan kehilangan rasa dan menjadi buruk ketika disimpan terlalu lama dalam freezer.